SAMPIT – Katingan Mentaya Project, Rimba Makmur Utama dan Tim Ecoality Day melangsungkan acara pemutaran dan diskusi film dokumeter dalam rangka 94 Tahun Hari Sumpah Pemuda dan Seri acara Ecoality Day tahun 2022. Diskusi ini ini dilaksanakan pada Jumat, (28/10) berlokasi di Aula Universitas Drawan Ali.
Pemutaaran film kali ini menayangkan film dokumeter Indonesia yang berjudul “Pulau Plastik”, kemudian diskusi bersama salah oleh pemantik diskusi, yaitu Milena Amalia.
Film dokumeter berjudul “Pulau Plastik” yang disutradarai oleh Dandhy Laksono, Rahung Nasution. Film ini menjadi film dokumenter ke-12 yang pernah tayang di bioskop Indonesia. Harus diakui, genre dokumenter memang terbilang jarang tayang di bioskop, tapi Visinema Pictures berani membawanya ke level nasional dengan audiens yang lebih luas. Alasannya, apalagi kalau bukan urgensi dari sampah plastik sekali pakai ini.

Film Pulau Plastik berkisah tentang tiga orang yang menolak diam untuk melawan plastik sekali pakai. Mereka adalah Gede Robi, vokalis band Navicula asal Bali; Tiza Mafira, pengacara muda asal Jakarta; dan Prigi Arisandi, ahli biologi dan penjaga sungai asal Jawa Timur. Mereka bakal menelusuri sejauh mana jejak sampah plastik menyusup ke rantai makanan, dampaknya terhadap kesehatan manusia, dan apa yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.
Film ini memiliki konsep yang sama dengan beberapa film dokumenter yang pernah dibuat sebelumnya, namun perbedaannya film ini fokus pada dampak mikroplastik yang dibuang ke laut, gerakan menolak penggunaan plastik sekali pakai, dan solusi dari permasalahan dari sampah plastik. Dengan film ini diharapkan dapat membuka wawasan dan mendorong masyarakat untuk menormalisasi proses pengolahan sampah limbah plastik.
Editor: Fredric